Shoe Adoption Movement / Gerakan Adopsi Sepatu

Shoe Adoption Movement / Gerakan Adopsi Sepatu

Lokasi:
Desa Sitanggor, Kecamatan Muara
Kabupaten Tapanuli Utara
Sumatera Utara, Indonesia

Location:
Sitanggor village, Muara District
District of North Tapanuli
North Sumatra, Indonesia

Berawal dari kegiatan-kegiatan sosial kita sebelumnya di desa ini, pada pengobatan massal tahap kedua pada tanggal 13 Desember 2010 yang lalu, kita melihat seorang anak sekolah SMP ikut menjadi pasien pengobatan. Setelah si anak diperiksa secara medis, dia pun menuju ruang doa untuk didoakan secara pribadi oleh konselor. Betapa terkejutnya ketika si anak membuka sepatu sekolahnya, alas bagian bawah sepatu tersebut sudah berlobang. Dan bahkan berlobang besar. Artinya, walaupun kelihatan menggunakan sepatu dari atas, tetapi kaki si anak sudah menyentuh langsung ke tanah. Boleh dikatakan tidak ada artinya lagi menggunakan sepatu itu, karena kakinya tetap saja secara langsung kontak dengan tanah/jalan. Bagaimana tidak, si anak pun bercerita bahwa setiap hari dia dan teman-temannya harus berjalan kaki sejauh 12 km menuju sekolah. Sepatu dengan kualitas standart pasti berumur pendek dalam situasi begini. Sementara semangat belajar mereka tidak terhalangi dengan keadaan sosial yang memprihatinkan tersebut. Ditambah lagi dengan masalah keluarga mereka, dimana rata-rata anak di desa ini 95% tidak mempunyai bapak dalam jangka waktu 2-15 tahun, akibat masuk penjara dalam kasus pembunuhan satu keluarga yang mereka duga adalah dukun santet/ memelihara beguganjang.

Starting from our social activities earlier in this village, on the second stage of mass treatment on December 13, 2010 ago, we saw a junior high school kids come into patient treatment. After the child is medically examined, he went to the prayer room to pray in private by the counselor. What a surprise when the boy opened his school shoes, the base bottom of Sepat is already perforated. And even large holes. That is, although the visible using a shoe from the top, but the foot has touched the child directly into the ground. Virtually useless to use those shoes, because his leg still direct contact with the ground / road. How not, the child was told that every day he and his friends had to walk as far as 12 km to school. Shoes with standard quality would be short-lived in a situation like this. While the spirit of learning they are not hindered by the social circumstances that concern them. Coupled with their family problems, where the average child in this village 95% do not have a father in a period of 2-15 years, due to go to prison in the murder of a family that they suspect are witches / beguganjang.

Desa/Village Sitanggor
Akibat kejadian tersebut, tanah di desa tersebut berubah secara drastis. Hasil panen anjlok hingga 80%. Tidak ada lagi yang bisa mereka andalkan dalam memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari. Oleh karena itu, Gereja terpanggil untuk membantu mereka. Lupakan apa yang menjadi kesalahan mereka, waktunya membangun kembali semangat hidup desa ini dalam Tuhan. Lewat Pengobatan Massal, KKR, Pemberian sembako, Pemberian alat-alat tulis sekolah, dan Pemberian pakaian bekas layak pakai telah kita lakukan. Dan itu sangat membantu kehidupan mereka.

As a result of the incident, the land in the village has changed drastically. Yields fell by 80%. No longer can they rely on in meeting daily food needs. Therefore, the Church is called to help them. Forget what is their fault, it's time to rebuild the spirit of village life is in God. Through Bulk Medicine, TRC, provision of basic foods, provision of school stationery, and provision of used clothes worthy life we have done. And it really helps their lives.

 

Dalam kesempatan kali ini, gereja Tuhan telah melakukan survey lokasi ke sekolah yang berada di desa tersebut. Tim survey berangkat pagi-pagi dari kota Tarutung, dan tiba di desa Buttu Raja, perjalanan terpaksa dihentikan, karena kondisi jalan ke Desa Sitanggor tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan bermotor. Mengingat medannya terjal dan licin. Akhirnya diputuskan, anak-anak yang akan turun dari atas menemui tim di Desa Buttu Raja.

In this occasion, the church of God have surveyed the location to schools located in the village. Survey team left early in the morning from the town of Tarutung, and arrived in the village Buttu Raja, travel being stopped, because the condition of the road to the village Sitanggor not possible to pass a motor vehicle. Given the terrain is steep and slippery. It was decided, that the children who will descend from the top teams meet in the village Buttu Raja.

Dari Kejauhan kelihatan anak-anak tersebut sangat sukacita menyambut kedatangan kita. Mereka berlari, dan cepat-cepat membentuk barisan dipandu oleh bapak Kepala Sekolah mereka. Mereka pun memulai acara dengan bernyanyi memuji Tuhan dan berdoa yang dipimpin oleh seorang dari mereka. Sangat memprihatinkan melihat keadaan mereka, sebagian ada yang tidak memakai sepatu karena memang tidak punya uang untuk membeli sepatu. sebagian besar mengenakan sepatu, tapi dengan keadaan sepatu yang sangat tidak layak pakai lagi.

From a distance the children seem very joyful welcome our arrival. They ran, and quickly forming a line guided by the father of their headmaster. They also started the show by singing praises of God and prayer led by one of them. Very concerned to see their situation, there are some who do not wear shoes because they do not have the money to buy shoes. mostly wearing shoes, but with circumstances very improper shoe wear anymore.



 
Mereka tetap bisa bersyukur dan berdoa dengan keadaan yang kurang baik/They can still be thankful and pray with unfavorable circumstances











Selesai ibadah singkat,  tim mulai melakukan pengukuran kaki para anak-anak tersebut. Ini merupakan tindakan iman. Dengan biaya yang belum ada, kita hanya patuh apa yang Tuhan suruh kepada kita. Bagian kita adalah mengukur kaki mereka, dan penyedia sepatu mereka adalah Tuhan sendiri melalui Anda, kami, dan kita semua. Jangan pernah ragu untuk menabur di "lahan yang subur". Kita tinggal menabur, Tuhan yang akan menyuburkan "tersebut". Anda Peduli? Anda Tertantang?

Completed a short religious service, the team began to measure the feet of the children. This is an act of faith. With a cost that does not exist, we just obey what God told us. Our part is to measure their feet, and the provider of their shoes is God Himself through you, us, and us all. Do not ever hesitate to sow in the "fertile ground". We live sow, God will enrich the "soil"is. Do You Care? Are you Challenged?

Inilah keadaan sepatu mereka saat ini/This is the current state of their shoes
 
















Pengukuran kaki/Measurement of leg






Data-data jumlah anak, ukuran sepatu, dan harga sepatu

Anak SD dan SMP
Add caption





Spesifikasi Sepatu untuk anak SD
Merk Fans
Warna Hitam
Harga:  ukuran 30-36 Rp.80.000,- (IDR)
             ukuran 37-42 Rp.85.000,- (IDR)



Spesifikasi Sepatu untuk anak SMP
Merk Eagle
Warna Hitam
Harga:  ukuran 32-36 Rp.105.000,- (IDR)
             ukuran 37-42 Rp.115.000,- (IDR)

*



Jenis Sepatu Untuk anak SD

Sepatu Eagle untuk anak SMP




Mari bergabunglah bersama  dalam Gerakan Adopsi Sepatu. Gerakan ini bertujuan untuk penyediaan sepatu baru bagi anak-anak tersebut. Sepatu tersebut harus cocok untuk dipergunakan di medan berat seperti di desa ini, di mana kita harus mengadopsi 97 pasang sepatu. Anda dapat berpartisipasi dengan memberikan donasi dalam bentuk uang yang bisa ditransfer melalui bank, atau bisa juga diberikan langsung ke sekretariat GBI. Jangan lupa untuk menyertakan nama Anda dan nama anak yang akan Anda adopsikan sepatu (nama-nama anak dapat Anda lihat di tabel data di atas). Anda bebas memilih siapa saja dan berapa anak. Bagi Anda yang ikut serta dalam gerakan ini nama Anda akan kami sertakan dalam data yang ikut dalam Movement ini, yang akan kita update setiap harinya di blog ini.

Join us in the Movement Adoption Shoes. This movement aims to provide new shoes for the children. Shoes should be suitable for use in heavy field like in this village, where we have to adopt the 97 pairs of shoes. You can participate by giving donations in the form of money that can be transferred through the bank, or can be given directly to the secretariat of the GBI. Don't forget to include yourname and the names of child who will you adopted shoes (children's names can you see in the data table above). You are free to choose anyone and how many children. For those of you who participated in this movement your name will be included in our data that participate in this Movement, which we will update every day on this blog.

Mereka memberikan senyuman yang termanis bagi Anda
They gave the sweetest smile for you


                     Silahkan berikan uluran tangan Anda melalui BRI
                     Please give your support via BRI
                     Capem Tarutung / Branch Tarutung
                     acc. 0099-01-014377-50-3
                     an. Christofel Sahat P



Atau dapat juga melalui BCA
Or it can also via BCA
Capem Palembang / Branch Palembang
acc. 1160327649 a.n Lilis Agustina


Atau Hubungi Sekretariat GBI Tarutung Kota
Telepon (0633) 21990
email: gbitarutungkota@rocketmail.com
twitter: @gbitarutung

Contact Person:
Christofel +62 898 3090 669

Contact us at the secretariat of the GBI Tarutung City
Telephone (+62 633) 21 990
email: gbitarutungkota@rocketmail.com
twitter: @gbitarutung

Contact Person:
Christofel +62 898 3090 669

Mereka menunggu kita /They were waiting for us