RENUNGAN

Menemukan Tuhan yang Tidak Terbatas
John Paul Jackson Sesungguhnya banyak diantara kita yang dalam keputusasaan menginginkan Tuhan menjadi segalanya di dalam hidup kita. Kita menginginkan kebaikan dan kesempurnaan Tuhan terjadi dalam kehidupan kita, walaupun kita harus mengalami penderitaan selama proses Tuhan itu. Kita mau melakukan apapun juga yang Tuhan minta untuk kita lakukan, sehingga kita menjadi sempurna bagi-Nya dan memberikan diri kita kepada-Nya.

Sesungguhnya, tidak ada yang salah sama sekali dengan keinginan ini, adakalanya hal itu menyebabkan beberapa kendala, karena kita sebagai manusia sering mencoba untuk terus berusaha dengan kekuatan kita sendiri. Kita mempunyai kecenderungan untuk mencoba agar segala hal dapat terjadi dengan kekuatan kita sendiri. Orang Kristen akan merasa bersalah, jika tidak dapat mengukur “standard kekudusan” Tuhan.

Kenyataan yang membuat kita takut adalah masalah-masalah yang menjauhkan kita dari Tuhan dan mendatangkan kesulitan dalam kehidupan kita. Karena kesulitannya : kita membangun tembok yang tidak kita sadari, atau secara sadar dibangun untuk melindungi diri kita dari luka hati, sehingga Tuhan tidak menghukum kita.

Tuhan memahami adanya tembok yang kita buat ataupun hal-hal yang menjauhkan kita dari Tuhan. Semuanya itu karena keterbatasan kita, sehingga Tuhanpun tidak mempersalahkan kita. Kita akan hidup dalam ketakutan dan menjadi tidak produktif, jika kita percaya bahwa keselamatan kita bergantung pada kekuatan kita sendiri dan bukan pada kekuatan Tuhan.
Inilah alasan mengapa kita percaya akan kasih Yesus dengan cuma-cuma, karena anugerah keselamatan-Nya sangatlah penting. Inilah kepercayaan kita, sekalipun kita kehilangan semua yang kita miliki. Bukankah Tuhan yang berkata : “... AKU ADALAH AKU ...” (Keluaran 3:14)