Tahun 2011: TAHUN MULTIPLIKASI DAN TAHUN PROMOSI!
Dengan tidak terasa waktu berjalan begitu cepat dan sekarang kita sudah berada pada bulan terakhir di tahun 2010 dan segera memasuki tahun 2011. Saya percaya Tuhan akan menuntun kita untuk memasuki tahun 2011.
Saya akan memulai dulu pesan Tuhan dari awal tahun 2009, di mana Tuhan berpesan sesuatu yang sangat kuat dari Wahyu 3:11 Tuhan berkata, “Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu”.
Sejak saat itu saya terus mengingatkan jemaat akan hal ini, baik di dalam maupun di luar negeri. Saya selalu memperkatakan bahwa ‘Tuhan Yesus akan datang segera! Tuhan Yesus akan datang segera!’
I. PENCURAHAN ROH KUDUS
Pada waktu itu saya terus meminta kepada Tuhan, “Tuhan, tuntun kami ... tuntun kami”. Dan di pertengahan tahun 2009 Tuhan mulai berbicara, “Aku akan mencurahkan Roh-Ku! ... Aku akan mencurahkan Roh-Ku!” dan Tuhan berkata bahwa ada 3 tanda pada waktu Roh Kudus dicurahkan sesuai dengan Yoel 2:28–32, yaitu:
1. Semua orang percaya akan dipakai Tuhan
Yoel 2:28–29 berkata, "Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu.”
Artinya, pada waktu Roh Kudus dicurahkan maka dari anak kecil, teruna, remaja, pemuda, orang tua, kakek dan nenek semua akan dipakai Tuhan!
Apakah Saudara sudah melihat bahwa hal itu sedang terjadi hari-hari ini?
2. Akan terjadi mujizat-mujizat yang menakutkan
Yoel 2:30–31 berkata, “Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di langit dan di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap. Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari TUHAN yang hebat dan dahsyat itu.“
Ini berbicara tentang goncangan-goncangan.
Ketika sedang berada di Amerika saya mendengar Gunung Bromo meletus dan ini akan terus terjadi. Bulan lalu kita dengar berbagai peristiwa bencana yang terjadi pada tanggal 26 dan kalau Gunung Merapi meletus pada tanggal 26 Oktober, ternyata Gunung Bromo pun meletus pada tanggal 26 November yang lalu.
Tetapi bulan lalu Tuhan pun sudah memberikan pesan kepada kita melalui Hagai 2:6 yang berkata, “sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan kamu pada waktu kamu keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Janganlah takut!”
Saudara, goncangan boleh datang dan semakin hari semakin keras terjadi tetapi Tuhan berkata, “Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu! Janganlah takut!” Amin!
Dan dari tanda yang pertama dan yang kedua maka terjadilah tanda yang ketiga, yaitu:
3. Akan terjadi pertobatan yang luar biasa
Yoel 2:32 berkata, “Dan barangsiapa yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan …” Haleluya!
Saudara, Roh Kudus sedang dicurahkan luar biasa hari-hari ini dan pertengahan tahun 2010 Tuhan terus berbicara tentang pencurahan Roh Kudus, tetapi kali ini melalui Kisah Para Rasul 1:8, “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
- Yerusalem bisa diartikan di antara keluarga
- Yudea bisa diartikan di antara orang-orang seiman atau yang sebangsa
- Samaria bisa diartikan di antara orang-orang yang bukan seiman atau bangsa-bangsa lain
- Apakah Saudara siap untuk menjadi saksi Yesus?
Hari-hari ini pesan Tuhan yang Saudara terima adalah seperti itu dan di tengah-tengah itu Tuhan berkata pada awal tahun 2010 bahwa, “Tahun 2010 adalah Tahun Pemulihan dan Tahun Kelimpahan!”. Apakah Saudara telah mengalami hal itu? Mari kita perkatakan bersama-sama :
“Tahun 2010 adalah Tahun Pemulihan dan Tahun Kelimpahan! Tahun 2010 adalah Tahun Pemulihan dan Tahun Kelimpahan!”
Sebentar lagi kita akan memasuki tahun 2011, dan Tuhan memberikan tema tentang apa yang akan terjadi pada tahun 2011, untuk itu mari kita buka Yesaya 48: 17–19 ,
“Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Akulah TUHAN, Allahmu, yang mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh. Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti, maka keturunanmu akan seperti pasir dan anak cucumu seperti kersik banyaknya; nama mereka tidak akan dilenyapkan atau ditiadakan dari hadapan-Ku."
Memasuki tahun 2011 Tuhan berkata, "Akulah TUHAN, Allahmu, yang mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh”.
Ada berapa banyak yang mau dituntun oleh Tuhan? Dan inilah tuntunan Tuhan itu:
“Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti, maka keturunanmu....keluargamu akan diberkati Tuhan!”
Kalau kita ditanya, apa yang paling kita inginkan dalam hidup di dunia ini? Pasti jawabannya:
“Saya ingin bahagia! Saya ingin mengalami damai sejahtera yang berlimpah-limpah. Saya ingin keluarga saya diberkati”.
Pasti jawabannya seperti itu dan memang ini yang Tuhan janjikan, yaitu damai sejahtera, kebahagiaan dan berkat dalam keluarga, malah Tuhan katakan bahwa semua berkat itu akan dimultiplikasikan. Ada pelipatgandaan dalam damai sejahtera, kebahagiaan dan berkat dalam keluarga! Amin!
Berdasarkan tuntunan dan janji Tuhan ini maka Tuhan memberikan tema untuk tahun 2011, yaitu :
“Tahun 2011 adalah Tahun Multiplikasi dan Tahun Promosi!” Amin!
Saudara, kemarin bersama-sama dengan para pengerja di SICC kami mendeklarasikan tentang tema tahun 2011, oleh sebab itu mari saya ajak Saudara juga untuk mendeklarasikannya bersama-sama sebagai tanda bahwa kita percaya.
“Tahun 2011 adalah Tahun Multiplikasi dan Tahun Promosi!
Tahun 2011 adalah Tahun Multiplikasi dan Tahun Promosi!
Percayakah engkau akan hal ini?” Amin!
Apakah Saudara mau mengalami multiplikasi dan promosi? Saya percaya Saudara yang sudah dipulihkan dan mengalami kelimpahan, Saudara akan ditingkatkan lagi yaitu pelipatgandaan atau multiplikasi dan promosi. Amin!
Saudara, kunci yang Tuhan berikan adalah: “Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka kamu akan mengalami multiplikasi dan promosi!”.
Karena itu perhatikan benar-benar perintah Tuhan dan jangan menganggap enteng. Mungkin Saudara mendengar dari mimbar ini nasehat dan tuntunan Tuhan yang berulang-ulang. Mungkin Saudara bertanya. “Kenapa sih Pak Niko selalu berulang-ulang mengatakan itu?” Jangan bosan! Tetapi perhatikan itu, meskipun Saudara hampir bosan!
Kalau itu terus diulang-ulang berarti mungkin ada sebagian yang masih kurang mengerti atau kurang mendengar karena itu Tuhan perlu bicara terus akan hal ini dan itu harus ditangkap!
II. SYARAT-SYARAT UNTUK MENGALAMI MULTIPLIKASI DAN PROMOSI
Ada tuntunan Tuhan yang luar biasa untuk memasuki tahun 2011 supaya Saudara mengalami janji Tuhan tentang multiplikasi dan promosi, yaitu :
1. Mengikuti Puasa Raya
Tuhan mau kita mengadakan Puasa Raya dari tanggal 4–25 Desember 2010. Mari kita bersama-sama puasa dan bagi yang belum pernah puasa, mari mulai ikut puasa. Dan puasa yang Tuhan mau adalah Saudara semakin mendekatkan diri kepada Tuhan. Mungkin tahun 2010 Saudara sibuk mengumpulkan berkat-berkat yang Tuhan berikan. Mungkin ada yang terlalu sibuk! Tuhan katakan, “Tanggalkan semua itu dan masuk hadirat Tuhan!”. Tuhan mau supaya kita banyak bersama dengan Tuhan sehingga begitu Saudara dituntun oleh Tuhan, Saudara akan mengerti!
Mungkin Saudara berkata, “Mana? ... Saya tidak mengalami apa-apa!” padahal Tuhan sudah menuntun. Itu karena Saudara tidak mengerti atau kurang peka sehingga kita tidak melakukan apa yang Tuhan mau. Oleh sebab itu Tuhan berkata, “Ayo masuk puasa! Masuk puasa!”.
2. Memberikan Persembahan Buah Sulung
Amsal 3:9–10 berkata, ”Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.”
Amsal 3:9–10 berkata, ”Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.”
Saudara, Tuhan mau supaya kita memuliakan Tuhan dengan harta kita. Dan Tuhan malah memberikan tuntunannya dengan lebih jelas, yaitu dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu. Karena kita memasuki tahun 2011, maka yang disebut dengan persembahan sulung atau hasil pertama dari segala penghasilan kita, itu adalah hasil bulan Januari. Memang pengertian yang selama ini kita tangkap bahwa persembahan sulung berbicara tentang persembahan persepuluhan. Tetapi yang saya lihat di sini, Saudara begitu luar biasa ketika setiap kali saya mendoakan saat Saudara membawa persepuluhan kepada Tuhan. Di sini ada sesuatu yang Tuhan inginkan lebih. Minimal persembahan sulung adalah persembahan persepuluhan, tetapi saya tidak pernah memberikan yang minimal itu sebab saya selalu memberikan paling sedikit 20%. Tetapi khusus untuk persembahan sulung ini, ada sesuatu yang luar biasa dan saya akan memberikan lebih dari itu.
Saya banyak mendengar kesaksian di mana ada orang yang digerakkan oleh Tuhan untuk memberikan seluruh penghasilannya meskipun rasanya berat, tetapi karena dorongan Tuhan dia berani melakukan hal itu. Dan tahukah Saudara bahwa berkatnya itu luar biasa!
Dan hari ini, Tuhan justru memberi tahu, “Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.” Amin!
Jadi sekali lagi, persembahan buah sulung ini adalah hasil pertama dari tahun 2011 dan itu diberikan pada bulan kedua, yaitu awal Februari. Dan selama itu biarlah Saudara banyak berdoa sebab ada sesuatu yang khusus yang Tuhan mau dalam persembahan sulung ini. Jadi kalau setiap bulannya Saudara pasti mempersiapkan persepuluhan dengan hati yang penuh ucapan syukur karena saya selalu melihat Saudara membawanya setiap bulan dalam beberapa tahun terakhir ini, tetapi saya mau katakan kepada Saudara bahwa kali ini harus sesuatu yang lebih dari itu. Dan Saudara akan melihat yang namanya multiplikasi dan promosi pasti akan Saudara alami!
3. Membawa Jiwa-Jiwa Di Perayaan Natal Bersama
Kita akan merayakan Natal pada tgl 24 Desember di Gelora Bung Karno. Tadinya saya pikir Tuhan tidak memberikan pengertian apa-apa dan seperti biasa dalam Natal kita semua berkumpul bersama se-Jabodetabek, tetapi kali ini Tuhan berkata, “Kamu berkumpul, yaitu seluruh keluarga besar, yaitu semua yang engkau berikan ‘pembapaan’!” Dan Tuhan mau kita mengadakan kebaktian kesembuhan Ilahi!
Ketika saya mendengar itu saya baru mengerti dan Tuhan berkata, “Seperti apa yang Aku katakan kepadamu, katakanlah itu kepada jemaat supaya mereka membawa orang-orang miskin, orang-orang yang sakit, orang yang tidak punya uang untuk ke dokter dan orang yang tidak punya pengharapan! Bawa mereka semua! Sebab Aku akan menyembuhkan mereka!”.
Saudara, mulai hari ini Saudara berdoa serta ajak mereka dan nanti saya mau beritahu Saudara, kalau mereka sampai tidak bisa didoakan oleh orang lain, maka Saudara sendiri yang harus mendoakannya! Saya percaya seperti apa yang Tuhan katakan, “Kamu menginjil, kamu memberkati orang-orang yang sengsara dan orang-orang yang membutuhkan pertolongan”, inilah waktunya!
Saya sudah mengadakan 158 KKR Healing selama 4 tahun lebih dan pada tanggal 24 yang akan datang itu merupakan KKR yang ke-159. Selama ini saya melihat dengan mata sendiri ada ribuan orang sakit yang disembuhkan seketika oleh Tuhan. Dan nanti Saudara akan melihat bahwa orang yang Saudara ajak serta Saudara doakan akan mengalami mujizat Tuhan yang luar biasa! Dan untuk itu, Saudara-lah yang bersukacita!
Mungkin kita sendiri sedang mempunyai masalah, tetapi pada waktu kita mendoakan mereka, tiba-tiba masalah kita yang selesai dan orang itu juga disembuhkan. Amin!
Mari, mulai hari ini Saudara berdoa, “Tuhan, saya mau melayani ... saya juga mau ‘care’ kepada orang-orang miskin, orang-orang yang tidak mampu dan orang-orang yang membutuhkan pertolongan!” dan ini luar biasa.
Kalau saya pikir, kita mau memberikan biaya berapa bagi orang yang disembuhkan dari bisu-tuli sejak lahir? Sebab secara ilmu kedokteran itu tidak bisa disembuhkan. Kira-kira berapakah itu harganya? Tetapi Tuhan Yesus memberikannya secara gratis! Saudara akan melihat sendiri nanti dan Saudara juga akan menyaksikan bahwa Tuhan Yesus itu luar biasa! Dia datang ke dunia ini untuk membawa kesembuhan! Untuk memberikan kepada kita multiplikasi dan promosi! Haleluya!
4. Menjadi Saksi Yesus
Pesan Tuhan yang sangat ... sangat ... sangat kuat saya katakan adalah kita semua diminta untuk menjadi saksi Yesus. Amin!
Roh Kudus akan turun ke atas kita, memberikan kuasa kepada kita untuk menjadi saksi-Nya.
Saudara, Tuhan Yesus akan segera datang untuk kali yang kedua dan Firman Tuhan yang paling senang saya dengar adalah pada waktu Dia memerintah sebagai Raja di bumi ini selama 1.000 tahun nanti, dikatakan bahwa setiap lutut bertelut dan setiap lidah mengaku Yesuslah Tuhan!
Saudara yang dikasihi Tuhan, menjadi saksi Yesus adalah:
a. Menginjil
Kita diminta untuk menginjil atau memberitakan kabar baik.
b. Melakukan pekerjaan seperti yang Tuhan Yesus lakukan pada waktu Dia di bumi
Ada berapa banyak yang percaya bahwa kita bisa melakukannya? Tuhan berkata, “Kalau engkau percaya kepada-Ku, kamu akan melakukan pekerjaan-pekerjaan seperti yang Aku lakukan, bahkan yang lebih besar dari itu!”
Saudara, saya percaya pekerjaan seperti yang Tuhan Yesus lakukan, yaitu menyembuhkan orang sakit, peduli terhadap orang miskin serta memberitakan kabar baik kepada orang-orang sengsara, itu pun yang harus kita lakukan! Dan kita akan bisa melakukannya. Amin!
c. Mengerti bahwa segala sesuatu dari Dia, oleh Dia dan kepada Dia
Roma 11:36 berkata, “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!”
Saya selalu mengingatkan kepada jemaat bahwa segala yang kita miliki, apa pun yang kita miliki adalah dari Dia, oleh Dia, kepada Dia!
Pada waktu dikatakan “... kepada Dia ... ”, awas jangan sampai amin-nya itu lemas. Mungkin ketika dikatakan, “Segala sesuatu dari Dia dan oleh Dia ...”, amin-nya begitu keras terdengar. Tetapi begitu dikatakan, “... kepada Dia ... ” tiba-tiba amin-nya lemas. Itu tidak boleh demikian! Justru kalau dikatakan, “... kepada Dia ...”, amin-nya harus lebih keras sebab semuanya adalah untuk kemuliaan Tuhan!
Kalau Saudara memasuki tahun 2011 dengan pengertian seperti itu dan juga melakukan seperti itu, saya mau katakan bahwa yang namanya multiplikasi dan promosi akan Saudara alami! Amin!
d. Mata yang senantiasa tertuju kepada Tuhan Yesus
Sebagai saksi Yesus, yang Tuhan kehendaki adalah mata kita senantiasa tertuju kepada Dia. Seperti Maria, karena apa yang dilakukannya itu paling menyenangkan Tuhan. Dan Tuhan berkata, “Maria melakukan yang terbaik yang tidak akan diambil daripadanya”.
Ketika Tuhan Yesus datang ke rumah Maria dan Marta, Maria menyambut Tuhan Yesus dengan hati yang luar biasa sangat menyenangkan hati Tuhan di mana dia duduk dekat kaki Yesus dan terus mendengarkan perkataan-Nya. Itulah yang Tuhan mau kita lakukan.
e. Menjadi murid Tuhan Yesus yang sejati
Menjadi saksi Yesus artinya menjadi murid Tuhan Yesus yang sejati.
III. GAIRAH KEPADA TUHAN ADALAH KUNCI PEMURIDAN
Saya belum lama ini membaca sebuah buku dari George Barna; President dari Barna Research Group Limited. Hasil research-nya tentang kekristenan di Amerika begitu luar biasa. Bermacam-macam yang ditulisnya dan data-datanya pun sangat lengkap. Dan menurut buku itu, pemerintah Amerika pun banyak mengambil data dari hasil research group ini.
Dalam buku tersebut ada yang menarik perhatian saya, yaitu tentang pemuridan, yaitu menjadi murid yang sejati tadi. Jadi George Barna mengadakan research tentang arti pemuridan di mana dia bertanya kepada banyak hamba-hamba Tuhan yang dipilihnya dari seluruh Amerika, artinya mereka yang layak untuk ditanya. Hamba-hamba Tuhan itu diberi pertanyaan , “Apa arti pemuridan bagi Anda?”. Jawaban yang diberikan memang sangat banyak, tetapi setelah diamati ternyata dapat disimpulkan bahwa ada 9 poin arti pemuridan, yaitu:
1. Pemuridan Adalah Kegairahan Kita Dengan Tuhan
2. Pemuridan Adalah Kedalaman Iman
Artinya kita mempunyai iman yang dalam dengan Tuhan. Jadi bukan hanya iman sekedar iman, tetapi iman yang begitu dalam.
3. Pemuridan Adalah Kedewasaan
Komitmen untuk bertumbuh kearah kedewasaan rohani merupakan indikator awal keberhasilan dalam satu pemuridan.
4. Permuridan Adalah Praktek Bukan Teori
Pemuridan bukanlah teori, misalnya bagaimana teorinya supaya menjadi dewasa, dsb. Pemuridan merupakan praktek.
5. Pemuridan Adalah Proses
Pemuridan merupakan suatu proses dan bukan tujuan.
6. Pemuridan Bersifat Interaktif
Jadi bukan karena seseorang yang belajar tentang pemuridan secara sendirian dan setelah hafal dia akan diuji. Misalkan dia sudah menyelesaikan buku ke-4 tentang pemuridan, artinya dia sudah berada di kelas 4 dalam pemuridan itu. Bukan demikian! Melainkan harus interaktif, artinya harus masuk dalam satu komunitas sebab di sana besi menajamkan besi!
Pada waktu Saudara mengalami besi menajamkan besi, maka kita menjadi dewasa. Amin!
Jadi karena itu, kalau kita dulu pernah bersinggungan, jangan kuatir dan kecil hati, sebab kadang-kadang Tuhan memang membuat itu supaya kita menjadi dewasa.
Semua orang pasti pernah mengalami masalah, tetapi yang paling penting adalah respon kita terhadap masalah itu! Itulah yang dinilai oleh Tuhan. Apakah kita sudah naik tingkat atau belum, respon kita-lah yang dilihat Tuhan. Tidak mungkin tidak ada masalah dan kadang-kadang justru Tuhan-lah yang menciptakan masalah supaya dilihat respon kita seperti apa.
7. Pemuridan Harus Memiliki Banyak Segi
Jadi setiap murid harus bertumbuh dalam pelbagai area kekudusan rohani. Bukan hanya satu tetapi semua area di mana seorang murid akan berusaha untuk naik dalam semua area.
8. Pemuridan Adalah Proses Seumur Hidup
Jangan pernah menganggap bahwa diri kita sekarang sudah sempurna. Tidak ada yang seperti itu! Bahkan Rasul Paulus sendiri pernah berkata, “Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. (Filipi 3: 13–14)
9. Pemuridan Adalah Menjadi Seperti Yesus
Teladan kita adalah Tuhan Yesus
Inilah 9 poin yang disebut dengan pemuridan, tetapi yang paling pokok ketika berbicara tentang pemuridan atau bagaimana untuk menjadi murid yang sejati serta menjadi saksi Yesus adalah kegairahan kita pada Tuhan atau passion.
Tanpa kegairahan pada Tuhan atau tanpa yang nomor satu, maka dari nomor 2 s/d 9, meskipun itu bisa kita lakukan tetapi semuanya hanyalah program. Sebab tidak mungkin kita bisa melakukan nomor 2 s/d 9 dengan benar tanpa kegairahan dengan Tuhan. Saya tahu bahwa inilah pesan Tuhan yang begitu penting untuk memasuki tahun 2011. Kalau Saudara mau mengalami multiplikasi dan promosi, kita harus dalam kondisi bergairah dengan Tuhan. Amin!
Inilah yang sering saya katakan dengan doa, pujian dan penyembahan serta hidup intim dengan Tuhan! Itulah yang saya maksudkan dengan kegairahan dengan Tuhan!
Kalau saya ingat nostalgia di mana Tuhan memanggil saya beberapa puluh tahun yang lalu untuk menjadi hamba Tuhan. Tuhan tidak pernah memanggil saya demikian, “Niko, Aku memanggil engkau menjadi pendeta ... menjadi rasul ... menjadi nabi ...” Tuhan hanya berkata, “Aku menetapkan engkau untuk menjadi alat-Ku untuk merestorasi Pondok Daud”. Dan Pondok Daud itu berbicara tentang doa, pujian dan penyembahan serta keintiman dengan Tuhan seperti Daud.
Saya ingat waktu awal pelayanan saya di Surabaya, ketika saya selesai melayani saya duduk di belakang mimbar. Pada waktu itu seorang hamba Tuhan dari Belanda yang bernama Schenk - yang sekarang sudah dipanggil Tuhan - naik ke atas mimbar dan ketika dia sedang menyampaikan sesuatu, tiba-tiba dia berhenti dan berbalik kepada saya serta menumpangkan tangan lalu bernubuat, “Aku menetapkan engkau menjadi alat-Ku untuk membawa umat-Ku masuk ke dalam hadirat-Ku!”, itulah yang saya ingat sampai sekarang dan tidak pernah saya lupakan kata-katanya.
Tugas saya adalah membawa jemaat untuk selalu bergairah dengan Tuhan. Katakanlah ‘DNA’ dari gereja atau pelayanan yang saya pimpin ini adalah untuk membuat, membawa serta menjaga terus agar jemaat bergairah dengan Tuhan. Karena ini merupakan tugas saya, maka saya terus mempertahankan itu dari dulu sampai dengan hari ini. Saya selalu mempertahankan kegairahan saya dengan Tuhan. Mungkin Saudara bertanya, “Mungkin Pak Niko tidak pernah mempunyai masalah?”. Siapa bilang?! Problema atau masalah yang saya hadapi mungkin lebih banyak daripada Saudara, tetapi saya tidak pernah mau masalah yang begitu berat itu mengurangi gairah saya kepada Tuhan.
Saya ingin memberitahukan kuncinya kepada Saudara, biasanya kalau kita mendapat masalah bagi saya itu adalah cara Tuhan untuk membuat kita berubah. Jadi kalau kita mau langsung berubah, maka yang namanya passion atau kegairahan dengan Tuhan itu akan terus terjadi. Tetapi kalau kita sudah memberontak, misalnya ketika kita disuruh untuk mengampuni dan tidak marah tetapi kita malah mempertahankan dan berkata, “Tidak bisa! ...”, maka pasti yang namanya passion atau kegairahan dengan Tuhan itu berkurang! Dan kalau terus dibiarkan, maka lama-lama akan padam!
Saya tidak mau seperti itu, oleh sebab itu ketika saya mendapat masalah dan memang kadang-kadang ada satu pergumulan yang luar biasa, namun saya tahu bahwa saya harus berubah! Begitu saya berubah maka damai sejahtera Tuhan datang dan kegairahan saya dengan Tuhan itu tetap terjaga! Haleluya!
Saudara yang dikasihi Tuhan, hari-hari ini Roh Kudus turun dalam bentuk “Api” dan “Angin”.
“Api” untuk membersihkan kotoran-kotoran dalam diri kita dan kalau kita sadar, waktu dibersihkan kita akan berkata, “Tuhan, saya mau berubah! Saya mau berubah!”, maka Roh Kudus dalam bentuk “Angin” akan mengarahkan Saudara bagaimana caranya untuk mengalami multiplikasi dan promosi.
Saudara yang dikasihi Tuhan, kita akan masuk dalam tahun 2011 yang merupakan tahun yang luar biasa. Saya berdoa agar setiap Saudara menerima apa yang Tuhan janjikan hari-hari ini. Amin!
Khotbah Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, Minggu – 5 Desember 2010 di Senayan.
Khotbah selengkapnya dapat Anda dengar di kaset khotbah yang tersedia di counter kaset
BIARLAH HATI BAPA BERBALIK KEPADA ANAKNYA & HATI ANAK KEPADA BAPANYA!
Hari ini Tuhan berkata kepada kita semua, “Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu”. Mazmur 32:8
Saudara, supaya kita bisa mengerti sepenuhnya ajaran dari Tuhan dan jalan yang ditunjukkannya kepada kita, serta nasehat-nasehat yang kita terima agar kita bisa menangkap dengan tepat apa yang dikehendaki oleh Tuhan, maka tidak ada jalan lain; mata kita harus senantiasa tertuju kepada Dia. Ini penting!
Tuhan sungguh luar biasa dan hari ini Dia berkata, “Aku akan menunjukkan jalan, Aku akan memberikan nasehat, Aku hendak mengajar kamu. Mata-Ku tertuju kepadamu ...”. Tetapi sekali lagi, supaya kita menangkap dengan benar apa yang Dia maksudkan dalam ajaran-Nya, nasehat-Nya serta jalan-Nya yang harus kita tempuh, maka mata kita harus senantiasa tertuju kepada Dia. Amin!
Mazmur 123:2 , “... seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.”
Tuhan ingatkan juga supaya kita berlaku seperti Maria, ketika Tuhan Yesus datang ke rumah Maria dan Marta. Maria duduk dekat kaki Tuhan Yesus dan terus mendengarkan perkataan-Nya. Saya percaya itulah yang harus kita lakukan hari-hari ini
I. TANDA-TANDA KEDATANGAN TUHAN YESUS
Tuntunan Tuhan yang kita terima akhir-akhir ini, sekali lagi seperti pada awal tahun 2009, yaitu melalui Wahyu 3:11, “Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu.”
Sehubungan dengan pesan Tuhan, “Aku datang segera!”, saya ingat pertengahan tahun 2009 Tuhan mulai berbicara, “Aku akan mencurahkan Roh-Ku!... Aku akan mencurahkan Roh-Ku!” dan Tuhan katakan ada 3 tanda pada waktu Roh Kudus dicurahkan sesuai dengan Yoel 2:28–32, yaitu:
1. Semua orang percaya akan dipakai Tuhan
Yoel 2:28–29 berkata, "Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu.”
Hari-hari ini Saudara melihat dari anak kecil, teruna, remaja, pemuda, orang tua, kakek dan nenek–semuanya dipakai Tuhan. Kalau kita sudah melihat hal itu berarti Roh Kudus sedang dicurahkan!
2. Akan terjadi mujizat-mujizat yang menakutkan
Yoel 2:30–31 berkata, ”Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di langit dan di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap. Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari TUHAN yang hebat dan dahsyat itu.”
Ini berbicara tentang goncangan. Apakah kita setuju bahwa hari-hari ini kita melihat goncangan-goncangan? Amin!
Mungkin ada sebagian di antara Saudara yang berkata, “Pak Niko mulai tahun lalu...mungkin 2 tahun yang lalu terus berbicara tentang goncangan ... ”, tetapi kalau kita lihat, Tuhan tidak pernah melakukan sesuatu sebelum Dia katakan kepada nabi-Nya untuk disampaikan kepada umat-Nya. Karena itu kita perlu memperhatikan tuntunan Tuhan. Kadang-kadang mungkin ada yang berkata, “Untuk apa terus menerus memperkatakan hal ini ...?” Tetapi sekarang kita semua terkejut ketika diumumkan bahwa ada 22 gunung yang tengah bermasalah:
- 19 gunung dengan status waspada,
- 2 gunung berstatus siaga dan
- 1 gunung berstatus awas yaitu Gunung Merapi.
Saya membaca di surat kabar, kalau ada sampai 15 gunung yang bermasalah itu sebetulnya sudah luar biasa, tetapi ini bukan hanya 15 gunung, melainkan 22 gunung yang berarti... ”ruarrrr biasa!”
Dan saya mau sampaikan sesuatu; ke depan ini akan terjadi goncangan-goncangan yang lebih hebat lagi! Memang rasanya tidak menyenangkan jika berbicara tentang goncangan, tetapi dari tanda yang pertama dan kedua, maka tanda ketiga dari Yoel 2:32 adalah:
3. Akan terjadi pertobatan yang luar biasa
Yoel 2:32 berkata, “Dan barangsiapa yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan...” Haleluya! Saudara, kalau kita ingat beberapa peristiwa yang terjadi:
- 26 Desember 2004, tsunami melanda Aceh - Sumatra Utara
- 26 Mei 2006, gempa dahsyat melanda Yogya
- 26 Juni 2010, gempa melanda Tasikmalaya
- 26 Oktober 2010, Gunung Merapi meletus
Mengapa Tuhan ingatkan tentang “26”?
Saudara, mari kita buka pesan Tuhan dari Hagai 2:6, ”sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan kamu pada waktu kamu keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Janganlah takut!” Firman Tuhan berkata, “Janganlah takut! Janganlah takut!... Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu!” Amin!
Saudara akan melihat goncangan-goncangan yang belum pernah dipikirkan sebelumnya, tetapi apa kata Tuhan? Tuhan berkata, “Janganlah takut! ... Janganlah takut!”
Tuhan berpesan bahwa Roh-Nya akan tetap tinggal di tengah-tengah kita, oleh sebab itu kita tidak perlu takut. Mengapa? Sebab inilah yang akan terjadi dan sedang terjadi sesuai Hagai 2:7–10, “Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat; Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam. Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam. Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam."
Pesan Tuhan buat kita semua adalah, “Roh-Ku akan tetap tinggal di tengah-tengahmu!”, malahan sebenarnya Roh Tuhan ada di dalam kita, dan goncangan-goncangan yang terjadi akan membuat Rumah Tuhan lebih megah dari sebelumnya. Artinya, akan banyak orang yang bertobat! Akan banyak orang yang mengenal Tuhan Yesus! Amin!
Saudara yang dikasihi Tuhan, begitu Merapi meletus, tim kita dari YKPMI langsung bergerak ke sana dan berada di tempat-tempat bencana termasuk juga di Wasior , dan Mentawai, kita telah mengirimkan bantuan ketempat-tempat tersebut.
Laporan dari Merapi waktu itu, dikatakan bahwa mereka dalam keadaan kebingungan. Mereka seolah-olah kehilangan pegangan apalagi setelah Mbah Maridjan wafat. Di tengah-tengah kebingungan itu, mereka memerlukan jawaban dan saya tahu bahwa jawabannya hanya satu, yaitu hanya ada di dalam Yesus Kristus Tuhan!
Seharusnya tanggal 8-9 November 2010 akan diadakan KKR di Magelang dan Yogya, tetapi ternyata Tuhan mendahului. Artinya, saya nanti kapan-kapan, jadi kita menundanya.
Tuhan hanya berkata demikian, “Aku sedang bekerja!” dan saya menjawab, “Ya Tuhan, silakan Tuhan bekerja dan nanti kalau saya disuruh kembali, saya akan ke sana”.
Saudara yang dikasihi Tuhan, perhatikan hal ini! Sehubungan dengan pesan Tuhan, “Aku datang segera!”, Roh Kudus itu sedang dicurahkan. Yang Tuhan sedang kerjakan hari-hari ini adalah goncangan-goncangan dan anak-anak-Nya dipenuhi dengan Roh Kudus serta dipakai oleh Tuhan. Itulah bagian Tuhan. Sekarang, apakah bagian kita? Tuhan hendak mengajar, menuntun, memberi nasehat dan menunjukkan jalan bagi kita. Jadi apakah bagian kita itu?
Pertengahan tahun 2010 Tuhan tetap berbicara tentang pencurahan Roh Kudus, tetapi kali ini Tuhan berpesan dari Kisah Para Rasul 1:8, “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Inilah bagian kita hari-hari ini, yaitu Saudara dan saya akan menerima kuasa. Saya yakin bukan hanya akan, tetapi sudah menerima kuasa supaya Saudara dan saya menjadi saksi Tuhan. Amin!
- Tuhan sedang menggoncang-goncangkan,
- Tuhan sedang memenuhi anak-anak-Nya dengan Roh Kudus, dan memberikan kuasaNya,
dan bagian kita sekarang adalah bergerak untuk menjadi saksi Yesus!
II. PENGHUKUMAN
Bulan yang lalu telah saya sampaikan bahwa di depan ini akan banyak terjadi penghukuman.
- Kalau istilah “penghukuman” rasanya terlalu berat, saya akan memperingan menjadi pendisiplinan.
- Tetapi kalau “pendisiplinan” masih terlalu keras, maka saya akan perlunak lagi menjadi hajaran dari seorang bapa kepada anaknya.
Penghukuman, pendisiplinan atau hajaran yang ada di depan adalah:
1. Penghukuman Bagi Yang Tidak Percaya
Tuhan Yesus pernah berkata dalam Yohanes 3:16–18, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.”
Inilah yang akan terjadi! Jadi, penghukuman itu bukan nanti pada waktu penghukuman kekal, tetapi hari-hari ini penghukuman itu akan terjadi!
2. Penghukuman Bagi Yang Tidak Mau Menginjil
Kita diminta untuk menjadi saksi Yesus dan salah satu yang terpenting untuk menjadi saksi Yesus adalah kita harus menginjil!
Saudara harus menginjil! Jadi bukan hanya saya saja yang menginjil, melainkan setiap kita harus menginjil! Di tengah-tengah situasi seperti ini Saudara harus memberitakan kabar baik kepada mereka, karena mereka membutuhkan jawaban. Dan sekali lagi, kitalah yang diminta untuk memberitahukan jawaban itu kepada mereka, yaitu jawabannya adalah hanya di dalam Yesus Kristus Tuhan! Amin!
Saya ingat apa yang Rasul Paulus katakan dalam 1 Korintus 9:16 yaitu, “Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.”
Saya percaya bahwa ini bukanlah hanya perkataan Rasul Paulus, tetapi juga perkataan kita semua. Saudara harus berhati-hati! Ingatlah tentang kisah Yunus!
Pada suatu hari Yunus diminta untuk menginjil di Niniwe. Yunus pasti menjawab, “Ya, Tuhan...”, tetapi sesampainya di pelabuhan dia bukannya ke Niniwe melainkan kearah yang berlawanan, yaitu ke Tarsis! Jadi Yunus lari dari tugasnya untuk menginjil. Untuk itulah dia dihukum, masuk kedalam perut ikan selama 3 hari 3 malam.
Siapa di antara Saudara yang pernah masuk ke dalam perutnya ikan? Pasti semua tidak ada yang mengangkat tangannya. Tetapi mari kita bayangkan sebentar seperti apakah rasanya kalau masuk ke dalam perut ikan itu;
a) Bau
Yaitu orang yang dari mulutnya selalu keluar kata-kata omelan yang “bau”, karena ada kepahitan didalam hatinya.
b) Gelap
Yaitu orang yang melihat masa depannya semakin suram, bukan semakin cerah.
c) Susah bernafas
Yaitu orang yang sedang mempunyai ‘uneg-uneg’, sakit hati, kepahitan, kecewa serta ketakutan, sehingga tidak bisa bernafas lega.
Dalam salah satu KKR yang baru-baru ini diadakan, ada seorang bapak yang selama 38 tahun hanya bisa bernafas dengan tersendat-sendat! Tetapi malam itu dia dijamah oleh Tuhan dan untuk pertama kalinya sejak 38 tahun yang lalu, dia bisa bernafas dengan lega dan berkata, “Haleluya!”
Mungkin ada diantara Saudara yang tidak bisa bernafas lega seperti itu, setiap kali ingin bernafas lega, teringatlah dia akan seseorang yang menyakiti hatinya sehingga nafasnya menjadi tertahan. Itu artinya, dia “sedang berada di perut ikan”.
Apakah Saudara mau keluar dari perut ikan? Hanya ada satu cara, yaitu bertobat!
Ketika Yunus berada di perut ikan, dia diperhadapkan 2 hal oleh Tuhan, yaitu “bertobat” atau “tidak bertobat”, tetapi puji Tuhan akhirnya Yunus bertobat. Dan karena bertobat, dia keluar dari mulutnya ikan. Saya yakin kalau Yunus tidak bertobat maka dia tidak keluar dari mulut ikan, melainkan dari duburnya ikan!
Saudara, pesan Tuhan agar kita mau menjadi saksi Yesus dan menginjil agar jangan sampai kita masuk ke dalam perutnya ikan. Sekali lagi, apakah Saudara siap menjadi saksi Yesus? Dalam kaitan itu saya diingatkan tentang Nuh, di mana Matius 24:37-39 berkata, “Kedatangan Tuhan Yesus sama keadaannya dengan waktu zaman Nuh. Mereka tidak sadar akan air bah. Mereka makan, minum, kawin dan mengawinkan sampai Nuh masuk ke dalam bahtera. Air bah datang dan mereka baru sadar tetapi terlambat!”
Saudara, Nuh mendapatkan kasih karunia dari Tuhan pada waktu itu sehingga hanya Nuh dan keluarganya yang selamat dari air bah tersebut. Mengapa Nuh mendapat kasih karunia seperti itu? Dikatakan karena, “Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah “(Kejadian 6:9).
Biarlah kita hidup dengan tidak bercela dan terus hidup setiap hari bergaul erat dengan Tuhan. Jaga ini baik-baik! Orang yang dibenarkan seperti kita ini sekarang diberi tuntunan tentang “Aku segera datang”, tetapi kalau hal ini Saudara perkatakan, jangan mengharapkan bahwa semua orang pasti akan menerimanya dan berkata, “Amin! Amin!”. Itu belum tentu!
Kepada Nuh, Tuhan berkata bahwa air bah akan datang dan Nuh disuruh membuat bahtera. Ini merupakan sesuatu yang tidak masuk akal. Mungkin hari-hari ini ada orang yang menganggap, “Apa itu kedatangan Tuhan? Apa itu goncangan! Tidak masuk akal!”, ini persisnya yang terjadi pada masa itu. Ketika Nuh dengan tekun tetap membangun bahtera.
Mari kita bayangkan sejenak;
• orang-orang yang lewat bertanya, “Nuh, apa yang kamu buat ini?”
• tentu Nuh akan menjawab, “Bahtera”.
• mereka heran dan berkata, “Bahtera? Di atas gunung? Apa tidak salah, Nuh? Apakah kamu sudah gila?”
Saudara, untuk menjadi saksi Yesus, hari-hari ini kita bisa mengalami hal yang seperti itu! Tetapi kita harus tetap konsisten dan memperkatakannya sebab itulah yang Tuhan mau kita lakukan.
Apakah Saudara mau hidup berbahagia? Mari kita mendengar perkataan Tuhan Yesus tentang rahasia hidup berbahagia: “Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.” (Matius 5:10–12)
Memang kalau mendengar kotbah tentang “berkat-berkat” rasanya “Amin!”-nya begitu kencang, tetapi begitu masuk ke sisi yang lain seperti “aniaya”, biasanya kita terdiam. Tetapi biarlah saya mau mengajar Saudara, kita mendengar “berkat” dan kita juga mendengar “aniaya” namun “Amin!”-nya tetap sama!
Sebagai hamba Tuhan saya harus mengabarkan 2 sisi dengan berimbang. Jangan hanya menekankan salah satu sisi, karena itu akan menyesatkan. Jadi, ketika mendengar tentang “berkat” kita akan berteriak, “Amin!”, begitu pula ketika mendengar tentang “aniaya”, kita juga berteriak “Amin!”, sebab kita semua adalah saksi-saksi Yesus yang dipersiapkan oleh Tuhan dan inilah saatnya di mana Indonesia yang sedang membutuhkan jawaban.
Saya tidak tahu mengapa 22 gunung tengah bermasalah yang mana ini tidak masuk akal! Dan goncangan ini bukan hanya gunung saja, belum lagi gempa, masalah ekonomi, dan sebagainya. Tetapi puji Tuhan karena kita adalah orang yang mengerti tuntunan firman Tuhan.
III. PELAJARAN TENTANG HUBUNGAN ORANG TUA DAN ANAK
1. Kisah NUH
Tuhan berbicara sangat kuat tentang Nuh ketika saya berada di Tanah Perjanjian. Nuh mempunyai 3 orang anak, yaitu Sem, Ham dan Yafet. Nuh adalah orang pertama yang membuat kebun anggur. Pada suatu hari, Nuh minum anggur sampai ‘kebablasan’ dan mabuk. Begitu mabuk Nuh telanjang! Sekarang mari kita lihat sikap dari ketiga anaknya yang melihat ayahnya yang seperti itu.
a) HAM
Ham disebut bapa Kanaan. Dia adalah anak bungsu dan ketika melihat ayahnya yang seperti itu, dia berbicara kepada Saudara-saudaranya tentang aurat ayahnya. Saya yakin kata-katanya ini tidak bagus untuk seorang anak tentang bapaknya. Artinya dia melecehkan. (Kej 9:22)
b) SEM dan YAFET
Sikap Sem dan Yafet berbeda dengan Ham, ketika mereka mengetahui bahwa ayahnya seperti itu, mereka justru mengambil sehelai kain dan membentangkannya pada bahu mereka berdua, lalu berjalan mundur menutupi aurat ayanya sambil berpaling muka, sehingga mereka tidak melihat aurat ayahnya tersebut. (Kej 9:23).
Ketika Nuh sadar, apa yang terjadi? Nuh mengutuk Ham dan berkata, “Terkutuklah kamu bapa Kanaan, kamu akan menjadi hamba yang hina bagi saudara-saudaramu!” (Kej 9:24–25). Dan ternyata kutuk itu terjadi!
Bileam disuruh oleh raja Balak untuk mengutuki Israel , tetapi karena yang akan dikutuki tidak layak untuk dikutuk, maka Israel itu tidak bisa dikutuk. Jadi kalau kutuk itu terjadi, berarti Tuhan memberikan izin untuk itu.
Tuhan sedang berbicara begitu kuat tentang hubungan antara orang tua dengan anak. Bukan hanya antara bapa dan anak secara jasmani, tetapi juga secara rohani. Ini berbicara kepada pimpinan yang dihormati di mana hal itu ada tata kramanya.
Terus-terang saja ketika saya melihat akhir-akhir ini di televisi, bagaimana orang berdemonstrasi dan memaki-maki orang yang di atasnya. Saya melihat bagaimana anak-anak mengata-ngatai orang tuanya dan sepertinya itu wajar bagi mereka karena memang orang tuanya tidak baik. Melihat itu saya sedih dan saya tahu bahwa inilah salah satu penyebab mengapa Indonesia mengalami hal yang seperti ini.
Maleakhi 4:5–6, “Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu. Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.” Saudara, kalau hubungan antara orang tua dan anak tidak benar dan tidak sesuai dengan firman Tuhan, maka Tuhan akan datang mengutuk serta memukul bumi sehingga musnah!
Saya ingat pada waktu saya masih sekolah dulu di SMP dan SMA, itu ada pelajaran “Budi Pekerti”, namun sekarang pelajaran ini sudah tidak ada lagi. Dalam pelajaran itu diuraikan bagaimana kita harus memperlakukan orang tua, membangun hubungan dengan orang tua dan kepada orang-orang yang harus dihormati, jadi ada tata-kramanya. Dulu kalau ada seorang anak yang hubungan dengan orang tuanya tidak beres, orang Jawa biasanya sering berkata, “Nanti bisa terkutuk!” Tetapi sekarang jarang kita mendengar tentang “terkutuk” ini. Mengapa? Karena dianggap sudah menjadi hal yang biasa. Tetapi saya mau katakan bahwa itu bukan hal yang biasa, karena sudah keluar dari firman Tuhan. Hari-hari ini saya harus menyampaikan kepada Indonesia bahwa ini harus diperbaiki. Sebab kalau kita sudah kehilangan penghormatan kepada orang yang di’tua’ kan maka itu sudah tidak benar. Amin!
2. Kisah DAUD
Saya dipanggil Tuhan untuk melayani-Nya dengan satu tugas pokok. Jadi pada waktu itu Dia tidak berkata, “Niko, kamu jadi pendeta!” Pendeta memang hanya sekedar namanya saja, tetapi yang menjadi tugas pokok saya adalah: menjadi alat Tuhan untuk merestorasi Pondok Daud. Sehingga kalau saya bergerak di situ, maka pengurapan Tuhan akan turun begitu kuat. Dan sebagai salah satunya adalah untuk membawa jemaat masuk ke hadirat Tuhan sehingga jemaat mengalami kegairahan dengan Tuhan dan cinta kepada Tuhan. Kalau Saudara sudah kehilangan gairah kepada Tuhan, maka Saudara tidak akan melakukan apa-apa. Tetapi kalau Saudara dalam kondisi bergairah dengan Tuhan, maka apa yang firman Tuhan katakan pasti akan Saudara lakukan.
Kalau kita lihat kehidupan Daud, itu begitu luar biasa! Daud banyak berbuat salah bahkan dosanya tidak tanggung-tanggung; antara lain dalam peristiwa Batsyeba di mana Daud membunuh suaminya. Tetapi mengapa Tuhan berkata, “Aku telah menemukan Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku karena dia melakukan kehendak-Ku?” (Kis 13:22)
a) Bagaimana DAUD Memperlakukan Bapanya (SAUL)
Hal ini karena di sisi lain ada sesuatu yang Daud lakukan secara luar biasa, terutama dalam area hubungan antara orang tua dengan anak tadi. Saudara mungkin ingat tentang Saul dan Daud, katakanlah Saul adalah bapa bagi Daud. Tetapi saya katakan bahwa Saul adalah bapa yang ‘brengsek’. Mengapa?
Daud seharusnya dia bina sebagai anaknya, namun ketika Daud menang perang dan para gadis menari-nari sambil berkata, “Saul mengalahkan musuh beribu-ribu, tetapi Daud mengalahkan musuh berlaksa-laksa!” Sejak saat itu Saul mulai punya ganjalan terhadap Daud, karena dia iri kepada Daud. Roh jahat diizinkan masuk dan menguasai Saul sehingga ia mencari setiap kesempatan untuk membunuh Daud. Daud terpaksa lari dari Saul karena dia dikejar-kejar hendak dibunuh. Saul adalah tipe atau gambaran dari bapa yang ‘brengsek’, tetapi bagaimana respon Daud sebagai anak?
• Daud tidak pernah memaki-maki Saul
Saya tidak pernah menemukan dalam Alkitab bahwa Daud pernah memaki-maki Saul!
• Daud tidak mengambil kesempatan untuk membunuh Saul
Daud bisa membunuh Saul sehingga permasalahannya selesai karena Tuhan telah memberi 2x kesempatan kepada Daud untuk membunuh Saul. Tetapi apa kata Daud? Dia berkata, “Kiranya dijauhkan daripadaku untuk menjamah orang yang diurapi!”
• Daud berkabung ketika Saul mati
Ketika Saul mati, Daud sungguh-sungguh berkabung. Kita lihat bahwa Saul adalah bapa yang ‘brengsek’ tetapi Daud sebagai anak melakukan yang seperti itu. (1 Sam 18 s/d 31).
b) Bagaimana DAUD Memperlakukan Anaknya (ABSALOM)
Daud memiliki anak yang bernama Absalom. Kalau tadi kita lihat tipe bapa yang ‘brengsek’, maka sekarang kita melihat tipe anak yang ‘brengsek’. Apa yang dilakukan Absalom terhadap Daud? Ternyata Absalom mau menyaingi Daud sehingga dia menyusun kekuatannya. Kalau ada orang yang keluar dari pengadilan dengan keadaan dikalahkan pada waktu itu, maka Absalom mendatanginya dan berkata, “Kamu kalah ya? Coba kalau aku jadi raja, kamu pasti menang!” Itulah yang dia tanamkan! Pokoknya orang-orang yang kecewa didatanginya, seolah-olah dihibur supaya berpihak kepadanya. Akhirnya memang benar dia bisa mengumpulkan orang-orang dengan pengaruh itu dan melakukan kudeta terhadap ayahnya sendiri! Apa yang menjadi langkah Daud? Daud tidak langsung melawan Absalom, melainkan dia turun dari singgasananya, dan lari dari anaknya ini sambil menangis, karena dikejar untuk dibunuh oleh anak kandungnya sendiri.
Ternyata Absalom tidak hanya melakukan itu saja, tetapi dia mempermalukan bapanya lebih lagi. Absalom membuat panggung yang besar dan gundik-gundik ayahnya disetubuhi sambil dipertontonkan di muka orang banyak. Ini sungguh-sungguh luar biasa! Apa yang terjadi pada akhir hidup Absalom? Siapakah yang mati terlebih dahulu? Ternyata Absalom-lah yang mati terlebih dahulu.
Pada waktu Absalom mati, peristiwanya sangat menyedihkan dan Daud menangis melolong-lolong sambil berkata, “Anakku Absalom, anakku, anakku Absalom! Lebih baik aku yang mati menggantikan kamu!”, sehingga jenderalnya yang bernama Yoab marah kepada Daud dan berkata, “Baginda, kalau baginda seperti ini, bagaimana dengan orang-orang yang membela baginda?” Saudara, inilah yang terjadi di antara Daud dengan anaknya Absalom (2 Sam 15 s/d 19).
c) Bagaimana DAUD Memperlakukan Orang Lain (SIMEI)
Ketika Daud sedang lari dari Absalom dan di tengah-tengah kesusahannya yang luar biasa sampai dikatakan bahwa Daud tidak memakai kasut, tiba-tiba muncul seorang yang bernama Simei, seorang kerabat dari Saul. Apa yang dilakukan Simei?
Simei memaki-maki dan mengutuki Daud di muka orang banyak. Pada waktu itu, Abisai pengawal Daud berkata, “Tuan, mengapa tuan biarkan anjing mati ini mengutuki tuan? Biar kupenggal kepalanya!”, namun jawab Daud, “Jangan kau lakukan itu! Siapa tahu memang Tuhan yang menyuruh dia mengutuki aku. Dia mengutuki aku, sedangkan anak kandungku ingin membunuh aku! Tetapi biarlah Tuhan mengganti kutuk yang diberikan oleh orang itu menjadi berkat!” Inilah Daud!
Namun ketika Daud kembali menjadi raja, yang pertama-tama menyambut adalah Simei tadi. Simei datang kepada Daud dan meminta ampun kepadanya. Apa kata Daud? Kata Daud, “Baiklah engkau aku ampuni dan aku berjanji engkau tidak akan aku bunuh dengan pedang!” Dan ternyata janji itu ditepati.
Pada waktu Daud menyerahkan tahta Israel kepada Salomo untuk menjadi raja, menjelang hari terakhir dari hidupnya, dia memanggil Salomo dan memberikannya nasehat serta menitipkan 3 nama kepada Salomo; yang salah satunya adalah Simei. Pada waktu itu Daud berkata kepada Salomo, “Anakku, engkau seorang yang berhikmat, engkau tahu orang ini dan janganlah lepaskan dia dari hukuman! Dan jangan biarkan dia turun ke dunia orang mati dengan tidak berdarah!”
Saudara, saya membaca Alkitab Hidup Berkelimpahan tentang hal ini dan di situ ada komentar yang berbunyi demikian, “Sayang Daud yang hidupnya dijalani dengan bagus akhirnya ditutup dengan kepahitan seperti itu”. Melihat komentar seperti itu saya teruskan membaca kisah tentang Simei. Ternyata Salomo menjalankan perintah Daud dan dia memanggil Simei serta berkata kepadanya, “Aku buatkan kamu rumah di Yerusalem. Jangan kamu keluar dari rumah itu! Kalau kamu keluar dari rumah itu, kamu akan dihukum mati! Dan darahmu akan ditanggungkan kepadamu sendiri. Setuju?” Dan Simei menjawab, “Setuju!” Jadi ada perjanjian antara Salomo dan Simei. Apa yang terjadi setelah itu?
Pada suatu hari, 3 tahun setelah itu bujangnya lari kepada orang lain. Hal itu membuatnya marah sehingga dia keluar mengejar bujangnya tersebut. Simei melupakan perjanjiannya dengan Salomo, saya percaya bahwa di sini Tuhanlah yang membuatnya lupa! Akhirnya Salomo memanggil Simei dan berkata, “Simei, bukankah engkau telah berjanji bahwa kalau kamu keluar dari rumah itu, kamu akan dihukum mati dan darahmu ditanggung atas kamu sendiri!” dan Simei menjawab, “Ya benar ...” Salomo berkata, “Sekarang aku beritahu apa kesalahanmu. Karena apa yang kamu lakukan kepada ayahku, ternyata Tuhan yang tidak terima. Tuhan yang menghukum kamu!” (2 Sam 16:5–14, 2 Sam 19:15–23, 1 Raja2:8–9, 1 Raja 2:36–46)
Sehubungan dengan hal ini, (maaf) saya ingin menyatakan bahwa saya tidak setuju dengan komentar dari Alkitab Hidup Berkelimpahan tersebut! Sebab saya tahu bahwa sebetulnya Daud sudah diberitahu oleh Tuhan tentang hal itu, karena Daud adalah juga seorang nabi. Jadi apa yang dikatakannya kepada Salomo sebenarnya adalah sebuah nubuatan di mana Tuhan sendiri yang menghukum Simei dan bukan Daud!
Saudara, inilah yang hari-hari ini Tuhan sedang pesankan kepada kita. Saya mau beritahu kepada Saudara, jangan menjadi Ham! Jangan menjadi bapa dengan model seperti Saul yang ‘brengsek’! Jangan ada anak yang ‘brengsek’ seperti Absalom! Dan jangan ada yang seperti Simei! Tetapi biarlah kita seperti Daud, Sem dan Yafet! Saya percaya, kalau Saudara lakukan itu, maka Saudara akan diberkati secara luar biasa! Amin!
Khotbah Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, Minggu – 7 November 2010 di Senayan.
Khotbah selengkapnya dapat Anda dengar di kaset khotbah yang tersedia di counter kaset.
THE GREAT COMMISSION
Saya baru pulang dari Tanah Perjanjian menghadiri convocation doa dari Jerusalem House of Prayer for All Nation yang selalu dimulai pada tahun baru orang Yahudi tersebut dan untuk ke 11 kali nya berkotbah di convocation doa di Jerusalem House of Prayer for All Nation untuk mengimpartasikan pengurapan ke bangsa-bangsa.
Awal mulanya event tersebut dihadiri oleh utusan dari sekitar 150 bangsa, kemudian meningkat menjadi 200 bangsa, tetapi tahun ini luar biasa karena ada sekitar 250 bangsa yang datang dalam jumlah ribuan orang yang datang, tetapi puji Tuhan karena Tuhan memberkati mereka.
Tepat pada saat pergantian tahun dari Tahun Ayin (5770) menjadi Tahun Ayin Aleph (5771) pada tanggal 8 September setelah jam 6 sore, para wakil dari bangsa-bangsa, yaitu para penatuanya naik ke atas mimbar dan berdoa dalam bahasa masing-masing. Setelah itu mereka meniup shofar dan kami merayakan tahun baru itu dan merayakan sesuatu yang luar biasa yang akan Tuhan kerjakan ke depan ini.
Dua hari setelah tanggal pembukaan, yaitu pada tanggal 10 September yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri, adalah giliran saya menjadi pembicara. Menjelang sesi tersebut, saya bercakap-cakap dengan Tom Hess, yang adalah ketua dari Jerusalem House of Prayer for All Nation. Tiba-tiba Tom Hess berkata demikian, “Ps. Niko, saya mendapat visi 2 minggu yang lalu. Tuhan berbicara begitu kuat dan ini untuk tema kita tahun depan, yaitu tentang ‘The Great Commission’ (Amanat Agung Tuhan Yesus), yang diambil dari Kis 1:8!”.
Mendengar ini saya sangat terkejut, sebab bukankah itu pesan Tuhan kepada kita hari-hari ini? Lalu Tom Hess melanjutkan, “Ini sangat kuat sekali sehingga sekarang saya membuat tulisan yang ditaruh di dinding tentang ‘The Great Commission’ – Kis 1:8 yang diterjemahkan ke dalam banyak bahasa”.
Jadi wujudnya seperti Doa Bapa Kami yang diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa seperti yang ada di Tanah Perjanjian di mana terjemahan bahasa Indonesia pun ada di sana. Setelah Tom Hess selesai bercerita, saya lalu berkata,
“Tahukah Anda bahwa sebentar lagi saya mau menyampaikan tentang Kis 1:8?”. Mendengar ini Tom Hess sangat terkejut! Dia naik ke atas mimbar dan berkata, “Saya sangat terkejut ketika mendengar Ps. Niko akan berbicara tentang Kis 1:8!”
Beberapa bulan terakhir ini sehubungan dengan pesan Tuhan ‘Aku datang segera’, sejak pertengahan tahun 2010 pesan Tuhan yang sangat...sangat...sangat kuat (saya belum pernah menyebutkan kata sangat ini hanya 1x, saya selalu menyebutkan kata ‘sangat’ ini sebanyak 3 kali.) dari Kis 1:8 yang berkata, “...Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
- Yerusalem, bisa diartikan di antara keluarga
- Yudea, bisa diartikan di antara orang-orang yang yang seiman atau orang-orang yang sebangsa
- Samaria, bisa diartikan di antara orang-orang yang tidak seiman atau bangsa-bangsa lain
Tuhan mengingatkan kita bahwa, “Kamu akan menjadi saksi-Ku!”, kata Tuhan. Karena itu Roh Kudus akan dicurahkan untuk memberikan kita kuasa.
Kita ingat bagaimana cara Tuhan mempersiapkan murid-murid-Nya untuk menjadi saksi Yesus 2000 tahun yang lalu, yaitu 120 murid-murid-Nya yang berada di kamar loteng. Ketika mereka sedang berdoa bersama-sama dengan bertekun dan sehati, tiba-tiba 10 hari setelah mereka berdoa, terdengarlah tiupan seperti angin keras, lalu tampaklah lidah-lidah seperti nyala api hinggap di atas kepala mereka masing-masing. Mereka penuh dengan Roh Kudus dan menerima kuasa itu dan mereka menjadi saksi Yesus yang luar biasa. Haleluya!
Perhatikan baik-baik, hari-hari ini kejadian seperti 2000 tahun yang lalu akan terjadi lagi! Roh Kudus sedang turun dalam bentuk Api dan Angin.
- Api, untuk membersihkan kotoran-kotoran yang ada dalam kita, yaitu hal-hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan! Setelah itu;
- Angin, yang akan mengarahkan kita.
Memang sebelum kotoran-kotoran atau hal-hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan itu dibakar, kita tidak akan mengerti tuntunan Tuhan. Karena itu, Saudara harus mengerti hari-hari ini, mungkin di antara Saudara ada yang bertanya-tanya, “Saya ini sungguh-sungguh kepada Tuhan, tetapi kenapa hal ini terjadi? Kenapa?...”
Jawabannya, Roh Kudus sedang turun dalam rupa ‘Api’ yang mungkin sedang mendisiplinkan Saudara, mungkin sedang membakar hal-hal yang tidak benar, tetapi saya mau katakan, relakan!
Kalau kita mengerti, maka pasti keadaan kita akan lebih baik dari sekarang. Amin!
Beberapa waktu yang lalu, saya menelpon Pak Alex Abraham Tanusaputra. Saya memang sering berbincang-bincang dengan beliau, namun sudah cukup lama kami tidak pernah berbicara tentang visi. Tetapi yang luar biasa adalah ketika baru-baru ini di SPGI kami bertekad untuk kembali bergandengan tangan; yaitu Pak Alex Abraham dan Pak Timotius Arifin dan saya. Jadi untuk unity itu tidak perlu harus tergabung dalam satu denominasi, dengan berbeda denominasi sekalipun kita bisa ber-unity satu dengan yang lain.
Sudah lama saya dan Pak Alex tidak pernah berbicara tentang visi, tetapi hari itu beliau berbincang-bincang dengan saya tentang visi. Dan ketika itu Pak Alex berkata, “Nik, Tuhan berpesan kepada saya, bahwa ke depan ini akan ada banyak penghukuman!”
Kalau mendengar kata ‘penghukuman’ mungkin Saudara menjadi agak tegang, tetapi bolehlah kita ganti kata ‘penghukuman’ tersebut dengan ‘pendisiplinan’. Jadi, ‘penghukuman’, ‘pendisiplinan’ atau ‘hajaran’ seorang ayah kepada anaknya itu akan banyak terjadi ke depan ini. Saya amin-kan hal ini karena kita pun mendapatkan hal yang sama.
Saudara, penghukuman atau pendisiplinan yang ada di depan kita adalah:
1. Penghukuman Bagi Yang Tidak Percaya
Tuhan Yesus berkata dalam Yoh 3:16 – 18, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.”
Saudara, dengarkan baik-baik! Ke depan ini, orang yang tidak percaya akan pesan Tuhan; akan dihukum! Kita tidak tahu seperti apa penghukuman tersebut karena penghukuman itu bermacam-macam, bisa saja seperti gempa dan sebagainya. Intinya adalah hal-hal yang tidak enak.
2. Penghukuman Bagi Yang Tidak Mau Menginjil
Orang yang tidak mau mengjinjil; yang tidak mau menjadi saksi Yesus, mereka juga akan dihukum.
Rasul Paulus dalam 1 Kor 9:16 menulis, “Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil. “
Jadi, menginjil itu bukanlah untuk ‘gagah-gagahan’, karena menginjil itu adalah satu keharusan!
Saudara, dengarlah, apa yang menjadi kata-kata Rasul Paulus itu sebenarnya adalah kata-kata kita. Kalau kita menginjil dan bisa memberitakan kabar baik kepada orang lain, itu bukan sebagai satu kesombongan atau ‘gagah-gagahan’, tetapi itu memang karena keharusan. “Celakalah aku, kalau aku sampai tidak menginjil”, kata Rasul Paulus. Ingatkah Saudara akan kisah Yunus?
Kisah Yunus
Yunus adalah orang yang kenal Tuhan. Saya pastikan bahwa dia adalah orang yang dekat dengan Tuhan. Mengapa? Karena Tuhan memberikan tugas kepadanya. Dalam Yunus 1:2 Tuhan berkata kepadanya, "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."
Yunus memang mau disuruh Tuhan, tetapi Yunus bukan ke Niniwe melainkan ke Tarsis yang letaknya berlawanan arahnya! Yunus ditugaskan untuk menginjil, tetapi dia tidak mau menginjil. Apa akibatnya? Akibatnya, dia dihukum! Yunus masuk ke dalam perut ikan selama 3 hari!
Mari kita bayangkan sebentar seperti apakah masuk ke dalam perut ikan itu :
- Gelap
- Pengap
- Baunya luar biasa
Adakah di antara Saudara yang seperti itu keadaannya? Di mana Saudara melihat dunia ini rasanya gelap semua? Kalau ada yang seperti itu, artinya Saudara sedang berada di perut ikan.
Itulah keadaan Yunus pada waktu itu karena Yunus tidak mau menginjil. Dan disitulah Tuhan memberikan 2 pilihan, yaitu :
- Bertobat, atau
- Tidak bertobat
Tetapi puji Tuhan akhirnya Yunus bertobat dan minta ampun sehingga dia keluar dari mulut ikan. Saya yakin kalau dia tidak bertobat maka dia tidak keluar dari mulut ikan, melainkan dari duburnya ikan! Apakah yang keluar dari dubur itu? Saudara tentu bisa menjawabnya sendiri. Itulah keadaan orang yang tidak mau bertobat. Saya berdoa supaya setiap kita yang mungkin sedang dalam keadaan seperti Yunus, mau bertobat!
Pertanyaannya, kenapa Yunus tidak mau menginjil kepada orang Niniwe atau orang Asyur? Ternyata itu karena kebencian Yunus kepada mereka. Pikirnya, “Bangsa Niniwe adalah bangsa yang jahat, kalau sampai bertobat betapa enaknya nanti. Mereka seharusnya dihukum!”
Saudara, orang yang hatinya kotor, mungkin karena kebencian, iri hati, kepahitan atau kesombongan, dia pasti sulit untuk menginjil! Mungkin kelihatannya menginjil, misalnya karena tugasnya adalah memang memberitakan Firman Tuhan sehingga perkataannya dari Alkitab dan ayat-ayat Firman Tuhan keluar semua dari ucapannya, tetapi di hadapan Tuhan dia tidak menginjil! Mengapa? Karena ada penolakan di dalam dirinya di mana hatinya sedang kotor.
Hari ini Tuhan berpesan kepada kita, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan .” (Amsal 4:23)
Saudara, kalau hati kita sudah kotor maka kita akan malas-malasan untuk menginjil dan mungkin sudah mau pensiun. Semua itu adalah masalah di hati! Tetapi saya percaya hari ini kita sudah mendengar Firman Tuhan, yaitu satu pesan yang sangat...sangat...sangat kuat! Dia akan segera datang untuk kali yang kedua. Saudara dan saya diminta untuk menjadi saksi-Nya serta diminta untuk menginjil, yaitu memberitakan kabar baik di Yerusalem, di seluruh Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi. Amin!
Kesaksian :
Saudara, sudah beberapa bulan terakhir ini kita diberi kesempatan untuk siaran di ANTV, yaitu acara “Pemulihan Bagi Anda”. Tadinya acara ini disiarkan jam 11 tetapi sekarang disiarkan jam 10 pagi. Mengapa dipindahkan ke jam 10? Itu karena ‘rating’-nya bagus.
Acara ini menjadi berkat bagi banyak orang dan salah satunya adalah pada tanggal 26 September yang lalu kita menerima SMS tersebut dari Bantul – Yogyakarta di mana ada seorang yang menyaksikan siaran tersebut pada tanggal 25 September 2010 dan dia berkata:“Saya ini lumpuh 18 tahun. Saya sedang nonton acara itu, tiba-tiba Bapak Pendeta berdoa dan saya mengikuti doa Bapak Pendeta. Apa yang terjadi? Tiba-tiba kaki saya seperti kesetrum dan saya bisa berdiri serta bisa berjalan”. Haleluya!
Seperti beberapa waktu yang lalu saya saksikan bahwa kita ini diangkat untuk menjadi ‘bapa’ dari PGD (Persekutuan Hamba-Hamba Tuhan Garis Depan) yang sudah beranggotakan 7.000 hamba-hamba Tuhan dari pelbagai denominasi. Merekalah yang menjadi ujung tombak, yang akan mem follow up hal itu.
Saudara, hari-hari ini yang seperti itu banyak terjadi. Mengapa? Karena Yesus akan segera datang untuk kali yang kedua. Dan saya mau beritahu bahwa nanti ketika Dia memerintah di bumi selama 1.000 tahun, maka setiap lutut akan bertelut dan setiap lidah mengaku: “Yesus adalah Tuhan!” Haleluya!
TAHUN AYIN ALEPH
Melalui Ayin Aleph, seperti yang telah kita renungkan pada bulan lalu;
1. Ayin itu berarti angka 70 di mana huruf Ibrani Ayin itu seperti sebuah mata dan memang itu berbicara tentang mata Tuhan dan mata kita.
Mazmur 32:8 berkata, “Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.”
Kita semua tentu membutuhkan tuntunan, arahan dan nasihat Tuhan, karena itu mata kita harus tertuju juga kepada Tuhan.
Mazmur 123:2 berkata, “Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.”
Seperti Maria yang senantiasa duduk dekat kaki Yesus dan terus mendengarkan perkataan-Nya, itulah yang juga harus kita lakukan.
Bagaimana sikap hati dari orang-orang yang senantiasa memandang kepada Tuhan untuk mendapat tuntunan, arahan serta jalan yang harus ditempuhnya? Tuhan mengungkapkan itu melalui Aleph.
Jadi dari Tahun Ayin (70) menjadi Tahun Ayin Aleph (71).
2. Aleph berbicara tentang :
a. Pertama, Terutama dan Prioritas
Aleph itu berarti 1 (satu) dan ini berbicara tentang yang pertama, yang terutama dan prioritas.
Siapakah yang terutama? TUHAN YESUS! Kalau dalam hati kita yang pertama adalah Tuhan Yesus, saya percaya mata kita akan senantiasa memandang kepada Dia dan berharap hanya kepada Tuhan serta hanya mengandalkan Tuhan. Biarlah yang terutama dalam hidup ini adalah meninggikan Nama Tuhan Yesus. Amin!
Saudara, yang pertama adalah Tuhan Yesus dan yang terutama adalah memuliakan Dia!
Roma 11:36 berkata, “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!”
Kalau kita ada sebagaimana kita ada sekarang ini; apa pun yang Saudara miliki, jangan lupa bahwa itu adalah dari Tuhan Yesus, oleh Tuhan Yesus, kepada Tuhan Yesus! Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!
b. Kerendahan Hati
Saudara, huruf Ibrani itu terdiri dari 22 huruf, tetapi ada 2 huruf di antaranya yang disebutkan tidak bersuara atau ‘silent letter’ dan itu justru adalah Ayin dan Aleph ; dan ini diterjemahkan sebagai kerendahan hati. Jadi, pada waktu orang yang rendah hati ditegor, dinasihati atau mungkin didisiplinkan, dia pasti diam atau berdiam diri. Dari mulutnya hanya keluar kata-kata, “Ya Tuhan....Ya Tuhan...”.
Kisah Daud
Daud adalah contoh orang yang rendah hati. Pada waktu Daud berbuat dosa dengan Batsyeba, Nabi Natan datang kepadanya dan menyampaikan sesuatu dengan perumpamaan. Raja Daud menyetujui perumpamaan itu dan berkata bahwa orang yang bersalah itu harus dihukum, padahal dia tidak mengetahui bahwa yang diceritakan Nabi Natan itu adalah dirinya sendiri. Tiba-tiba Nabi Natan berkata, “Engkaulah orang itu!”.
Sebagai raja, Daud bisa saja langsung memenggal kepala Nabi Natan, tetapi pada saat itu Daud langsung turun dari singgasana nya dan berkata kepada Nabi Natan, "Itu aku..ampuni aku...".
Lalu Nabi Natan berkata, “Kamu mau pilih yang mana...mau dihukum dengan cara ini..ini..atau ini..yang mana kamu pilih?”, tetapi Daud berkata, “Tidak, biar aku memilih dihukum oleh Tuhan sendiri”.
Saudara, itulah Daud. Berbeda dengan Saul; begitu Saul ditegor kelihatanlah bahwa dia orang yang sombong karena dia mengeluarkan seribu satu alasan untuk menyalahkan orang lain, dan sebagainya. Bahkan lama-kelamaan mungkin menyalahkan Tuhan sendiri.
Saudara, orang yang rendah hati pasti berdiam diri pada waktu ditegor. Dan kerendahan hati ini adalah karakter, yaitu karakter dari Tuhan Yesus. Kelemah-lembutan itu juga berarti kerendahan hati. Saya percaya kalau kita seperti itu, mata kita akan senantiasa memandang kepada Dia. Sebab kalau tidak tentu tidak bisa karena kita akan mempunyai kemauannya sendiri dan merasa kepintarannya sendiri. Bahkan mencari alasan dengan kebohongan-kebohongan dan sebagainya. Dan begitu berbohong yang satu maka akan terus berbohong lagi dan begitu seterusnya.
TANPA TUHAN YESUS KITA TIDAK BERARTI
Aleph itu berarti 1, tetapi Aleph ini juga bisa berarti seribu dengan cara penulisan sbb: 1.000
Saudara, 000 tanpa angka 1 di depannya tentu tidak ada artinya, karena hanya kosong belaka. Tetapi 1 tanpa 000 tetap ada artinya, yaitu 1 (satu). Siapakah yang dimaksud dengan “1” ini? TUHAN YESUS!
Siapakah yang dimaksud dengan “000”? Kita semua!
Tanpa Tuhan Yesus...tanpa yang “1” ini, kita tidak berarti apa-apa. Amin!
Saya bayangkan kalau kita menulis 00000000 ......dst sampai seberapa panjang pun tetap kosong artinya kalau tanpa “1” di depannya. Sebaliknya tanpa 0000000.... seberapa panjang pun, kalau ada “1”, itu tetap ada artinya, yaitu 1 (satu).
Saya ingat pesan Rasul Paulus kepada kita semua dalam 1 Kor 1:26 – 29, “Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah.”
Saudara, ini adalah kesempatan yang baik; di mana hari-hari ini Tuhan sedang berbicara tentang karakter. Mari kita lihat diri kita sekarang dan mengingat masa lalu kita. Ketika saya merenungkan hal ini, saya selalu menangis dan berkata, “Tuhan, siapakah saya ini?”. Kalau sekarang saya bisa berdiri di hadapan Saudara seperti ini, siapakah saya ini?
Tahun 2010 adalah “Tahun Pemulihan dan Kelimpahan”. Kalau Saudara diberkati dan diangkat Tuhan sehingga Saudara menjadi kaya dan menjadi orang yang terpandang, janganlah lupa akan keadaan kita pada waktu kita dipanggil-Nya. Siapakah kita ini? Pada waktu itu kita tidak mempunyai apa-apa, sebab tanpa Tuhan kita tidak ada apa-apanya!
Orang-orang yang terus membusungkan dadanya tidak akan diberkati, sebaliknya orang-orang yang selalu ingat keadaannya pada waktu dia dipanggil serta mau merendahkan diri, dialah yang akan diberkati Tuhan!
Saudara, saya dalam pelayanan ini, apalagi dalam pelayanan “Healing”, itu tidaklah mudah. Maksudnya begini:
- Misalkan ada orang yang berkotbah, meskipun orang itu tidak diurapi tetapi dia masih bisa berkotbah. Walaupun pada akhirnya tidak berarti apa-apa yang disampaikannya tersebut karena memang tidak ada pengurapan. Namun demikian dia tetap bisa berkata-kata dalam kotbahnya.
- Selain itu, misalnya orang yang memimpin pujian dan penyembahan. Meskipun dia tidak diurapi tapi karena dia pintar menyanyi maka dia tetap bisa menyanyi bahkan mungkin masih ada yang kagum dengan suaranya yang merdu.
Tetapi bayangkan dengan pelayanan kesembuhan! Apakah lalu orang yang sakit itu kita panggil dan kita katakan kepadanya, “Awas! kalau kamu tidak sembuh, saya pukul nanti!”, apakah seperti itu? Tentu tidak bisa begitu! Kalau memang orang itu tidak sembuh...ya memang tidak sembuh! Itu tidak bisa direkayasa. Disitu saya mengerti sepenuhnya, betapa pelayanan yang Tuhan berikan kepada kita hari-hari ini adalah betul-betul Tuhan yang mengerjakannya.
Jangan main-main! Sebab disini tidak ada yang namanya ‘bakat’ atau kepintaran karena telah belajar menyembuhkan orang sakit secara supra-natural. Semuanya itu karena Tuhan!
Saya mau bercerita kepada Saudara, kalau saya selalu diurapi Tuhan itu di Tanah Perjanjian, yaitu di tempat-tempat yang ditentukan Tuhan. Saya tidak tahu dengan hamba-hamba Tuhan yang lain, tetapi bagi saya, sejak awal Tuhan selalu memberikan pengurapan-Nya di sana. Meskipun saya juga diurapi di tempat-tempat lain tetapi pengurapan terakhirnya adalah di sana.
Tahun lalu saya bertanya kepada Tuhan, “Tuhan, pelayanan ‘healing’ ini apakah diteruskan ya, Tuhan? Apakah Tuhan masih akan terus memakai saya?”. Saya selalu bertanya kepada Tuhan karena saya tidak mau berjalan dalam pelayanan dengan maunya saya sendiri.
Ketika itu saya sedang berada di tengah Danau Galilea dan sedang berlayar dengan ‘boat’ di sana. Perlu Saudara ketahui bahwa 80% mujizat yang terjadi pada zamannya Tuhan Yesus itu terjadi di sekitar Danau Galilea. Ketika kapal yang saya tumpangi hampir merapat di daratan disitu saya lihat dijual poster berjudul:“Miracles of Jesus in Galilee”, yaitu mujizat-mujizat dari Tuhan Yesus di Danau Galilea. Lalu saya membeli dan membacanya.
Ketika saya sedang melihat-lihat gambarnya, tiba-tiba ada sinar putih yang datang kepada saya dan saya menangis ketika itu, sebab saya tahu bahwa Tuhan sedang menghampiri saya. Disitulah Tuhan berbicara kepada saya, “Kamu akan melakukan seperti yang Aku lakukan!”. Haleluya!
Dan ketika itu yang saya lihat paling jelas pada gambar tersebut adalah 153 ekor ikan. Apakah Saudara hari-hari ini sudah mendapatkan 153 ekor ikan yang berbicara tentang berkat Tuhan tersebut?
Pesan Tuhan melalui gambar di Danau Galilea tadi terjadi pada tahun lalu Dan tahun ini ketika saya sedang naik ‘boat’ ditempat yang sama (Danau Galilea), kembali saya menanyakan pertanyaan yang sama kepada Tuhan. Begitu hampir selesai dan saya mau duduk, tiba-tiba pengurapan Tuhan turun ke atas saya. Dan ketika saya diurapi Tuhan, itu rasanya seperti mau terpental dan sebagainya. Dan kalau itu terjadi saya tahu bahwa Tuhan sedang melawat saya.
Tiba-tiba Tuhan berbicara kepada saya, yaitu perkataan yang sering saya sampaikan kepada Saudara, “Kalau engkau percaya kepada-Ku, Engkau akan melakukan pekerjaan-pekerjaan seperti yang Aku lakukan, bahkan yang lebih besar dari itu!”. Haleluya!
Dan Tuhan berkata dengan jelas ketika saya diurapi, “Engkau akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari yang Aku lakukan pada waktu Aku di bumi!”.
Saudara, berarti ke depan ini yang namanya mujizat-mujizat itu akan lebih lagi terjadi! Tetapi jangan ada di antara Saudara yang berkata, “Ah, ini tidak mungkin! Itu tidak mungkin! Saya masih ragu-ragu!”.
Di hadapan Tuhan jangan sekali-sekali Saudara berkata seperti itu. Sebab di hadapan Tuhan tidak ada yang tidak mungkin! Semua mungkin bagi orang yang percaya kepada Dia. Haleluya!
Khotbah Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, Minggu – 3 Oktober 2010 di Senayan.
Khotbah selengkapnya dapat Anda dengar di kaset khotbah yang tersedia di counter kaset
Khotbah selengkapnya dapat Anda dengar di kaset khotbah yang tersedia di counter kaset
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan sampaikan permohonan doa anda sms 081370816969